Pengemasan merupakan sistem yang
terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah
atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang
ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,
benturan, getaran). Di samping itu pengemasan
berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau
produk industri agar
mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan.
Fungsi Kemasan :
•
Wadah, protect, identifikasi
•
Membantu penggunaan produk
•
Membantu pemasaran
•
Meningkatkan efisiensi
•
Memenuhi regulasi
Fungsi sebagai wadah :
•
Keseragaman ukuran
•
Kekuatan/kekokohan
•
Penyesuaian produk
•
Daya tahan dari kerusakan selama
pengangkutan
•
Tidak
mengkontaminasi produk
•
Daya tahan dari pengaruh lingkungan
•
Melindungi dari serangan hama
•
Tidak beracun
Fungsi Melindungi :
•
Melindungi dari gesekan, getaran dan
benturan
•
Melindungi dari air dan debu
•
Melindungi dari pengaruh lingkungan:
Suhu, udara, uap air, sinar UV
•
Melindungi dari serangan serangga,
hewan dan manusia
•
Melindungi dari pengaruh fisik
Fungsi identifikasi :
Kemasan
memberikan informasi:
•
Produk makanan yang dikemas
•
Bagaimana menggunakan produk
•
Bagaimana menangani produk sebelum dan
setelah dibuka
•
Expired date
•
Ingridient
•
Netto
•
Nama produsen
•
Keterangan halal
•
Importir
•
Identifikasi dampak lingkungan
Fungsi membantu konsumen :
•
Easy to open
•
How to open
•
How to store
before and after opening
•
How to
handle the empty container
•
Petunjuk pemanfaatan produk
Berdasarkan frekwensi
pemakaian :
•
Kemasan sekali pakai (disposable)
•
Kemasan yang dipakai berulang kali
(multi trip)
•
Kemasan
tidak dibuang dan tidak dikembalikan
•
Berdasarkan struktur sistim kemas
•
Kemasan primer
•
Kemasan skunder
•
Kemasan tersier
Klasifikasi
Kemasan :
•
Berdasarkan frekwensi pemakaian
–
Kemasan sekali pakai (disposable)
–
Kemasan yang dipakai berulang kali
(multi trip)
–
Kemasan
tidak dibuang dan tidak dikembalikan
•
Berdasarkan struktur sistim kemas
–
Kemasan primer
–
Kemasan skunder
–
Kemasan tersier
•
Berdasarkan sifat kehalusan
–
Fleksible
–
Kaku
–
Semi kaku/semi fleksible
•
Berdasarkan sifat perlindungan terhadap
lingkungan
–
Kemasan hermetis
–
Kemasan tahan cahaya (tidak transparan)
–
Kemasan tahan suhu tinggi
•
Berdasarkan tingkat siap pakai
–
Wadah
siap pakai
–
Wadah
siap dirakit
Bahan-bahan
Kemasan :
•
Kayu
–
Pallet Kayu
–
Peti (untuk buah)
•
Logam
–
Baja (steel)
–
Kaleng logam (tinplate)
–
Alumunium
•
Gelas
–
Bentuk Kemasan
gelas (botol, jar, tumbler, jugs, vial, carboys)
–
Jenis penutupan
gelas (Crown
Cap (Sumbat Mahkota), Screw
Cap, Rolled on Cap, Snoppiet and press on Cap , Paper, cork, alumunium, plastik
and rubber closure)
•
Kertas atau Karton
–
Jenis-jenis kertas:
kertas glasin, kertas tahan minyak, kertas
perkamen, kertas lilin, dll.
–
Bentuk kemasan
(Amplop, karton lipat, kardus)
•
Plastik
–
Jenis-jenis plastik (Politen atau polietilen (PE), Poliester atau Polietilen treptalat
(PET), Polipropilen (PP), Polistiren (PS), Polivinil Khlorida (PVC), Poliviniliden Khlorida (PVDC), Selopan, Selulose Asetat (CA), Selulosa Propionat, Etil Selulosa, MetiI Selulosa, Nilon atau Polianida (PA), Polikarbonat (PC), Pliofilm (Karet Hidrokhlorida), Poliuretan, PoIitetra Fluoroetilen (PTFE).
Karakterisitik
jenis bahan kemasan :
•
Kemasan Kertas (mudah
robek, tidak dapat untuk produk cair, tidak dapat dipanaskan, fleksibel)
•
Kemasan Gelas (berat, mudah pecah, mahal, non biodegradable, dapat dipanaskan, transparan/translusid, bentuk tetap (rigid), proses massal (padat/cair), dapat didaur ulang)
•
Kemasan logam/kaleng (bentuk
tetap, ringan, dapat dipanaskan, proses massal (bahan padat atau cair), tidak transparan, dapat bermigrasi ke dalam makanan yang
dikemas, non biodegradable, tidak dapat didaur ulang)
•
Kemasan plastik (bentuk
fleksibel, transparan, mudah pecah, non biodegradable, ada yang tahan panas, monomernya dapat mengkontaminasi produk)
•
Komposit (kertas/plastik)à(lebih kuat, tidak transparan, proses massal, pengisian aseptis, khusus cairan, non biodegradable)
•
Selain jenis-jenis kemasan di atas saat
ini juga dikenal kemasan edible dan kemasan biodegradable
MENGEMAS KOMODITAS HASIL PERTANIAN DAN PRODUK OLAHANNYA
Susu :
•
Kemasan susu sebaiknya didesain untuk
melindungi produk dari kontaminasi oleh debu atau bakteri dan dari pengaruh
sinar oleh oksigen.
•
Jenis dan bentuk kemasan susu yaitu plastik, karton, kaleng dan gelas.
•
Susu dikemas menggunakan proses aseptik
yaitu produk dan wadah dipanaskan secara terpisah.
•
Metoda pemanasan yang digunakan untuk
produk cairan, yaitu Ultra High Temperatur (UHT) atau High Temperature Short
Time (HTST)
Daging dan ikan :
•
Tujuan utama: mencegah dehidrasi,
mencegah masuknya bau dan rasa asing dari luar kemasan, tetapi dapat melewatkan
oksigen seperlunya ke dalam kemasan sehingga warna merah cerah dapat dipertahankan
•
Pengemasan daging segar pada tingkat
pengecer menggunakan kombinasi nampan/sterofom dan plastik pembungkus.
Buah-buahan
dan sayuran :
•
Mengemas buah-buahan dan sayuran dapat dilakukan dengan menggunakan:
•
karung goni,
•
keranjang bambu,
•
peti
kayu
•
Kardus
•
Kantong jaring , tergantung tujuan
pemasaran dll.
Produk
Olahan :
•
Roti
–
Roti yang mengandung humektan
membutuhkan kemasan yang kedap air sedangkan roti yang bertekstur renyah
membutuhkan kemasan yang kedap udara
–
Cara mengemas untuk produk roti dapat
digunakan perekat plastik (heat sealer)
atau secara manual dengan menggunakan api lilin
•
Makanan Kering dan Serealia à Keripik
kentang sangat sensitif terhadap O2 sehingga cocok dengan
kemasan plastik yang
dimetalisasi, atau bagian dalam dilapis aluminium foil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar