Saat ini banyak ditawarkan berbagai
macam produk suplemen makanan penambah vitamin C, mulai dari dosis terendah
sampai dosis tertinggi. Yang jadi permasalahan selanjutnya adalah “Perlukah
kita mengkonsumsi suplemen setiap hari?”.
Sebuah pendapat atau pandangan mengatakan
bahwa angka kebutuhan gizi (AKG) untuk Vitamin C ditetapkan sebesar 60 mg
sehari. Sedangkan suplemen makanan ada yang mengandung vitamin C 100 mg hingga
500 mg. Dan konsumsi vitamin C dosis tinggi adalah pemborosan, karena vitamin C
tidak dapat disimpan oleh tubuh. Kelebihan vitamin C akan dibuang melalui
saluran pembuangan, bahkan konsumsi vitamin C berlebihan dapat menyebabkan
diare.
Selain pendapat
diatas, ada juga pendapat lain mengenai kebutuhan vitamin C dalam tubuh. Pakar
vitamin C dosis tinggi, seperti Linus Pauling menyatakan bahwa AKG yang hanya
60 mg sehari mungkin hanya bermanfaat untuk mencegah skorbut. Sementara itu,
kebutuhan vitamin C setiap hari tidaklah tentu, tergantung kondisi tubuh. Jika
kekebalan sedang rendah, kolesterol cenderung tinggi. Oleh sebab itulah untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan vitamin C dosis tinggi.
Pada dasarnya,
suplemen makanan hanya menjadi kebutuhan bagi orang yang pola makannya tidak
teratur, nafsu makan kurang baik, malas berolahraga, baru sembuh dari sakit,
dan sebagainya. Karena sesunggunya hidup sehat dapat diraih dengan menerapkan
pola konsumsi yang memenuhi persyaratan gizi, baik secara kualitas maupun
kuantitas (kecukupan gizi). Disamping itu juga perlu olahraga yang cukup dan
teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar