1. SEJARAH
BIOTEKNOLOGI
Futuris Amerika, Alvin Toffler dalam
bukunya The
Third Wave, memprediksi empat teknologi yang
akan sangat berperan dalam kehidupan manusia di abad 21. Keempat teknologi
tersebut adalah mikroelektronika, teknologi energi alternatif, aeronautika, dan
bioteknologi.
Bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat
ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Revolusi bioteknologi yang diawali dengan penemuan struktur heliks molekul DNA (asam deoksi ribonukleat ) oleh Watson dan Crick (1953 ) melejit pesat di
pertengahan tahun 1970-an dengan berkembangnya rekayasa genetika. Perkembangan
ini menjadikan bioteknologi sebagai bidang antardisiplin yang memberi harapan
untuk memecahkan problem yang dihadapi umat manusia.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat
pesat, terutama di negara negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan
ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa genetika, kultur
jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para
penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan,
dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan rekombinan
DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung
zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan
terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini
juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai
contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan
menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan
di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Di awal abad 21 ini, bioteknologi telah menjadi salah satu
penopang kegiatan industri terutama di negara maju. Sebaliknya penerapan dan pengembangannya di
negara berkembang masih banyak menghadapi masalah dan dilema. Hal ini karena
bioteknologi memerlukan padat modal dan padat teknologi untuk penelitian dan
penerapannya.
2.
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
Perkembangan bioteknologi dapat dibagi dalam beberapa era yang meliputi:
Perkembangan bioteknologi dapat dibagi dalam beberapa era yang meliputi:
1. Era bioteknologi generasi pertama /
bioteknologi sederhana.
Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur, yang dicirikan oleh pemanfaatan mikroba (bakteri, kapang, khamir ) masih secaa tradisional untuk pengawetan dan atau pembuatan makanan/ minuman. Sampai tahun 1920-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia ( aseton, butanol, asam sitrat ) dan biomassa.
Contoh:
pembuatan tempe, tape, cuka, Minuman khas Jepang ( sake ), bir, anggur, keju,yoghurt, oncom, kecap, dan lain-lain.
Tahap ini dikenal juga sebagai era pra-pasteur, yang dicirikan oleh pemanfaatan mikroba (bakteri, kapang, khamir ) masih secaa tradisional untuk pengawetan dan atau pembuatan makanan/ minuman. Sampai tahun 1920-an, penggunaan mikroba juga dikembangkan untuk produksi bahan kimia ( aseton, butanol, asam sitrat ) dan biomassa.
Contoh:
pembuatan tempe, tape, cuka, Minuman khas Jepang ( sake ), bir, anggur, keju,yoghurt, oncom, kecap, dan lain-lain.
2. Era bioteknologi generasi kedua.
Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukanpenisilin oleh Fleming ( 1929 ) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944. Pada era ini ( dan sampai sekarang ) kegiatan bioteknologi diwarnai oleh proses produksi industri antibiotika, vitamin, dan asam-asam organik dengan fermentasi. Generasi kedua ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
Contoh:
a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat
b. pengolahan air limbah
c. pembuatan kompos
Bioteknologi generasi kedua ini dimulai ketika ditemukanpenisilin oleh Fleming ( 1929 ) dan permulaan pengusahaannya dalam bentuk industri pada tahun 1944. Pada era ini ( dan sampai sekarang ) kegiatan bioteknologi diwarnai oleh proses produksi industri antibiotika, vitamin, dan asam-asam organik dengan fermentasi. Generasi kedua ini juga dikenal sebagai era antibiotika.
Contoh:
a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat
b. pengolahan air limbah
c. pembuatan kompos
3. Era bioteknologi generasi ketiga.
Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Berbagai produk farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormon, dan vaksin diproduksi berkat rekayasa genetik ini. Teknologi hibridoma yang ditemukan Kohler dan Milstein (1975) membuka era ini untuk produksi antibodimonoklonal. Kekhasan ini menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.
Contoh :
produksi antibiotik dan hormone
Bioteknologi generasi ketiga melejit secara pesat pada paruh tahun 1970-an dengan diterapkannya rekayasa genetika untuk memanipulasi dan memperbaiki sifat organisme sebagai “agen” yang berperan penting dalam bioindustri. Berbagai produk farmasi dan kedokteran yang bernilai tinggi seperti interferon, hormon, dan vaksin diproduksi berkat rekayasa genetik ini. Teknologi hibridoma yang ditemukan Kohler dan Milstein (1975) membuka era ini untuk produksi antibodimonoklonal. Kekhasan ini menyebabkan tahapan ini juga dinamai bioteknologi baru.
Contoh :
produksi antibiotik dan hormone
4.
Era
bioteknologi generasi baru
Gelombang
ini dicirikan dengan perekayasaan struktur enzim ( tiga dimensi ) yang dikaji
dalam bidang protein engineering. Perkembangan proses bioteknologis tidak lepas dari
peran enzim sebagai biokatalis. Pengkajian sifat dan kinetika reaksi enzimatik
dan perkembangan peralatan analisis, seperti kristalografi sinar X dan
spektrofotometer massa yang ditopang oleh rekayasa genetik telah memunginkan
ahli biokimia merekayasa enzim sesuai sifat yang diinginkan. Generasi kempat
ini juga dikenal sebagai era rekayasa enzim / protein.
Contoh:
produksi insulin, interferon, antibodi monoclonal
Contoh:
produksi insulin, interferon, antibodi monoclonal
Dalam kaitan ini, maka
bioindustri dapat diartikan sebagai penerapan bioteknologi pada kegiatan industri
atau industri yang menerapkan prinsip-prinsip bioteknologi. Penerapan biokimia,
mikrobiologi, dan rekayasa tersebut menjadi pilar utama bioteknologi, sedang teknologi
fermentasi merupakan proses produksi
suatu bahan dengan bantuan mikroba dengan cara konversi biologis. Rekayasa
genetik mencakup teknik-teknik yang memungkinkan materi genetik suatu organisme
hidup dimodifikasi. Dengan teknik tersebut sifat-sifat baru dapat dibentuk.
Tiga teknik terakhir yang merupakan lompatan besar bioteknologi adalah teknologi
rekombinasi DNA, fusi sel, dan amplifikasi gen.
Berdasar pengertian
bioteknologi di atas, maka kegiatan atau sektor industri / jasa yang dapat
dimasuki oleh bioteknologi menjadi sangat banyak jenis dan ragamnya, seperti
kedokteran, farmasi, pertanian, industri pangan, kimia, energi, dan lingkungan.
Aplikasi bioteknologi secara jelas dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Sektor aktivitas bioteknologi dan produk utamanya
Sektor
|
Produk utama
|
Kedokteran-Farmasi
|
Antibiotika, vaksin,
vitamin, steroid, hormon, antibodi, interferon, pereaksi untuk diagnostik,
inhibitor enzim
|
Industri Pangan
|
Minuman beralkohol,
produk susu, bahan penguat rasa, protein sel tunggal, asam amino, asam
organik, enzim, nukleotida, zat pemanis, zat pewarna, aroma, antioksidan
|
Pertanian
|
Biopestisida, pakan
ternak, silase, pupuk, bakteri penambat N, tanaman unggul, produksi embrio
|
Kimia
|
Etanol, asetaldehida,
aseton, butanol, butadien, asam organik, biopolimer, gliserol, furfural,
surfaktan, parfum
|
Energi
|
Etanol, aseton, butanol,
metana, hidrogen, biomassa
|
Lingkungan
|
Penanganan air,
penanganan limbah, pendayagunaan limbah dan residu organik, akumulasi dan
pengambilan metal, defosfatisasi dan denitrifikasi, detoksifikasi
|
Berdasar dari tingkatan
teknologi & nilai ekonominya dapat dibedakan sesuai dengan sektor industri dan
jenis produk yang dihasilkan,
seperti dalam tabel 2.
Tabel 2. Sektor aktivitas bioindustri, nilai produk yang
dihasilkan, dan tingkat teknologi.
Sektor
|
Produk
|
Tingkat Teknologi
|
Nilai ekonomi
|
Kedokteran &
Farmasi
|
Interveron, hormon, antibiotika, vaksin
|
Tinggi ( canggih )
|
Tinggi
|
Kimia &
Industri Pangan
|
Asam amino, enzim, biomassa, asam organik,
polimer, food additive
|
Sedang
|
Sedang
|
Lingkungan &
Energi
|
Metana, aseton, etanol, penanganan limbah,
pakan hewan
|
Rendah ( sederhana )
|
Rendah
|
Bioteknologi Dalam Produksi
Pangan
1.
MAKANAN BAHAN SUSU
Prinsipnya adalah
memfermentasi susu menghasilkan asam laktat.
1.Keju
Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa dan tekstur keju.
2.Yoghurt
Mikroba: 1. Lactobacillusbulgaris Þ pemberi rasa dan aroma
……….. 2. Streptococcus thermophilus Þ menambah keasaman
3. Mentega
Mikroba: Leuconostoc cremoris
1.Keju
Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa dan tekstur keju.
2.Yoghurt
Mikroba: 1. Lactobacillusbulgaris Þ pemberi rasa dan aroma
……….. 2. Streptococcus thermophilus Þ menambah keasaman
3. Mentega
Mikroba: Leuconostoc cremoris
2. MAKANAN NON SUSU
1. Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur “wine”, rum), oleh ragi
2. Kecap, oleh Aspergillus oryzae
3. Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum
Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi
1. Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur “wine”, rum), oleh ragi
2. Kecap, oleh Aspergillus oryzae
3. Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum
Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi
4. Cuka, oleh Acetobacter aseti
Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob
Bioteknologi Dalam Industri
1.Asam Sitrat
mikroba : Aspergillus niger
bahan : tetes gula dan sirup
Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk.
mikroba : Aspergillus niger
bahan : tetes gula dan sirup
Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk.
2. Vitamin
- B1 oleh Assbya gossipii
- B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas
- B1 oleh Assbya gossipii
- B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas
3. Enzim
a. Amilase Þ digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa.
Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa.
Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
mikroba: Aspergillus niger
…………Aspergillus oryzae
…………Bacillus subtilis
a. Amilase Þ digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa.
Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa.
Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
mikroba: Aspergillus niger
…………Aspergillus oryzae
…………Bacillus subtilis
b. Protease
- digunakan antara lain dalam produksi roti, bir
- protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan ..campuran deterjen untuk menghilangkan noda protein
mikroba: Aspergillus oryzae
…………Bacillus subtilis
- digunakan antara lain dalam produksi roti, bir
- protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan ..campuran deterjen untuk menghilangkan noda protein
mikroba: Aspergillus oryzae
…………Bacillus subtilis
c. Lipase
Antara lain dalam produksi susu dan keju Þ untak meningkatkan cita rasa.
mikroba: Aspergillus niger
……….. Rhizopus spp
Antara lain dalam produksi susu dan keju Þ untak meningkatkan cita rasa.
mikroba: Aspergillus niger
……….. Rhizopus spp
d. Asam Amino
- asam glutamat Þ bahan utama MSG (Monosodium Glutamat)
- Lisin Þ asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar
..oleh ternak.
Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum
- asam glutamat Þ bahan utama MSG (Monosodium Glutamat)
- Lisin Þ asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar
..oleh ternak.
Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum
Walaupun manfaat dari perkembangan
bioteknologi sudah sangat jelas, banyak orang mengkhawatirkannya. Kemungkinan
digunakannya pengetahuan ini untuk bioterorisme atau untuk mengklon manusia
yang dianggap melanggar norma kehidupan manusia.
Bioteknologi memberikan harapan bagi kesejahteraan umat manusia,
mulai dari proses–proses bio yang paling sederhana sampai kepada tingkat yang
paling canggih. Karenanya, manusia yang menggelutinya ditantang untuk
memanfaatkan peluang–peluang itu demi kesejahteraannya. Tetapi, bagaimanapun
canggihnya teknologi sudah barang tentu dapat memunculkan dampak dalam
penerapannya. Maka dengan mengacu
pada pengalaman–pengalaman penerapan teknologi pendahulunya, dapatlah digunakan
bioteknologi ini secara proporsional dengan memasukkan norma–norma etik secara
moral. Etika diperlukan untuk menentukan arah perkembangan bioteknologi, serta
penerapannya secara teknis, sehingga tujuan yang menyimpang dan destruktif bagi
kemanusiaan dapat dihindarkan.
Indonesia sebagai negara
yang kaya akan sumberdaya alam, dengan hasil pertanian yang melimpah, tentunya
mempunyai potensi besar sebagai pusat aplikasi dari bioteknologi dalam skala
industri. Perkembangan industri bioteknologi di Indonesia masih belum
diaplikasikan sebagai salah satu industri yang dapat menghasilkan produk penghasil devisa yang
cukup besar. Dengan tantangan perubahan iklim global dan makin menipisnya
sumber minyak bumi, hendaknya pemerintah dan lembaga penelitian mampu mengambil
peluang ini dengan memanfaatkan bioteknologi dalam penyediaan pangan dan penghasil energi.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar