Senin, 06 Agustus 2012

MAKALAH
ENZIM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah;
BIOKIMIA DASAR
Hari / Tanggal: Senin 16 Juli 2012


Oleh:
DEDE FAIRUJI
ISEP SAEPUL ROHMAN
ZENI YUSUP ARFAH
Jurusan: Teknologi Pangan dan Gizi (TPG)


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN KEJURUAN BIDANG PEMINATAN TEKNOLOGI
PANGAN & GIZI JOIN PROGRAM – PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIANCIANJUR DENGAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
                                                                        2011/2012                     





KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada allah SWT. Atas rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang Biokimia Dasar tepat pada waktunya. Makalah ini disusun menjelaskan tentang “Enzim”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan semua umatnya.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dan nilai dari mata kuliah Biokimia Dasar, serta sebagai tmbahan ilmu dan referensi bagi penulis.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang telah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan khususnya di bidang mata kuliah Biokimia Dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. dan juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan bagi kita semua.








Cianjur, Mei 2012

Zeni Yusup Arfah



DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
BAB    I          PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2   Maksud dan Tujuan........................................................................... 2
BAB    II         PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Enzim................................................................................ 3
2.2 Faktor Yang Empengaruhi Aktivitas Enzim.................................... 4
a.   Suhu.................................................................................................................................. 4
b.   pH (derajat keasaman)................................................................................................ 4
c.    Inhibitor.......................................................................................... 5
1.        Inhibitor Kompetitif................................................................ 5
2.        Inhibitor Nonkompetitif......................................................... 5
2.3  Tujuan Adanya Enzim Dalam Tubuh............................................... 5
2.4  Dampak Kekurangan Enzim............................................................. 6

BAB    III       PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................................... 7
Saran.................................................................................................................................. 7
Daftar pustaka................................................................................................................. 7


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan pencernaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat penyerapan nutrisi dalam tubuh. Proses pencernaan makanan dalam tubuh adalah satu rangkaian yang kompleks. Proses ini diperlukan agar tubuh lebih mudah menyerap nutrisi dalam makanan untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Dalam tugasnya, sistem pencernaan tubuh dibantu oleh enzim. Enzim diperlukan untuk mengubah makanan menjadi partikel yang lebih kecil serta bertanggung jawab terhadap penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
Enzim, meskipun hanya merupakan komponen tambahan banyak makanan memegang peran utama dan bermacam-macam dalam makanan. Enzim yang terdapat secara alami dalam makanan dapat mengubah susunan makanan tersbut, dalam beberapa kasus perubahan seperti di kehendaki tetapi dalam sebagian besar kasus hal itu tidak dikehendaki sehingga enzim harus diaktifkan.
Beberapa enzim dipakai sebagai indikator dalam metode analitik, fosfatase misalnya dipakai dalam uji fosfatase susu yang dipasteurisasi. Enzimdisintesis di dalam sel-sel hidup.Sebagian besar enzim bekerja di dalam selsehingga disebut enzim intraseluler. Contoh enzim intraseluler adalah katalaseyang memecah senyawa-senyawa berbahaya, seperti hidrogen peroksida padasel sel hati. Sedangkan, enzim yang dibuat di dalam sel dan melakukan fungsinya di luar sel disebut enzim ekstraseluler. Contoh enzim ekstraseluler adalah enzim-enzim pencernaan, seperti amilase yang memecah amilum menjadi maltosa. Reaksi biokimia yang dikendalikan oleh enzim, antara lainrespirasi, pertumbuhan, perkecambahan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasinitrogen, proses pencernaan, dan lain-lain.



Enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tumbuhan tanpa mempengaruhi keseimbangan reaksi. Tanpa enzim, tidak ada yang terjadi, tidak ada energi yang dihasilkan, tidak ada makanan yang dapat dicerna serta tidak ada nutrisi yang dapat diserap. Vitamin, mineral dan hormon tidak dapat berbuat apa-apa dengan tiadanya enzim di tubuh kita.
Setiap enzim mempunyai fungsi khusus dan diperuntukkan khusus untuk kategori makanan tertentu. Sebagai contoh, protein dipecah oleh sebuah enzim yang disebut proteases, karbohidrat dipecah oleh amylases, dan lemak dipecah oleh lipases.


1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan disusunnnya makalah ini adalah sebagai berikut:
§  Sebagai bahan/referensi mengenai keguaan enzim bagi tubuh.
§  Sebagai salah satu syarat ketuntasan mata kuliah biokimia dasar.
§  Sebagai bahan untuk memperluass pengetahuan dibidang biokimia.















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Enzim
Enzim merupakan senyawa protein kompleks yang dihasilkan oleh sel-sel organisme dan berfungsi sebagai katalisator suatu reaksi kimia (Harwati dkk,1997).Kerja enzim sangat spesifik, karena strukturnya hanya dapat mengkatalisis satu tipereaksi kimia saja dari suatu substrat, seperti hidrolisis, oksidasi dan reduksi. Ukuran partikel mempengaruhi laju hidrolisis. Ukuran partikel yang kecil akan meningkatkan luas permukaan serta meningkatkan kelarutan dalam air (Saraswati, 2006).Temperatur hidrolisis berhubungan dengan laju reaksi. Makin tinggi temperature hidrolisis, maka hidrolisis akan berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan konstanta laju reaksi meningkat dengan meningkatnya temperatur operasi. Enzim dapat diisolasi dari hewan, tumbuhan dan mikroorganisme (Azmi, 2006). Pati merupakan cadangan karbohidrat pada tanaman berbentuk granula-granula tak larut yang tersusun dari dua macam molekul polisakarida yaitu amilosa dan amilopektin, umumnya ditemukan pada umbi, akar dan biji. Gula reduksi terutama dalam bentuk glukosa diperoleh dari hidrolisis pati oleh enzim amilase yang terdapat pada kapang Rhizopus. Selain dari pati, glukosa dapat diperoleh darihidrolisis isoflavon glikosida oleh kapang Rhizopus (Septiani dkk., 2004). pH untuk enzim acid fungal amilase optimum pada 4 - 5 dan untuk enzim gluko amilase pada 3,5 – 5 (Novo,1995). Hidrolisis amilosa -amilase terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah degradasi oleh a  menjadi maltosa dan maltotriosa yang terjadi secara acak.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa turunan melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim
a. Suhu
Tiap kenaikan suhu 10º C, kecepatan reaksi enzim menjadi dua kali lipat. Hal ini berlaku dalam batas suhu yang wajar. Kenaikan suhu berhubungan dengan meningkatnya energi kinetik pada molekul substrat dan enzim.
Pada suhu yang lebih tinggi kecepatan molekul substrat meningkat. Sehinga pada  saat bertubrukan dengan enzim, energi molekul substrat berkurang. Hal ini memudahkan molekul substrat terikat pada sisi aktif enzim. Peningkatan suhuyang ekstrim dapat menyebabkan atom-atom penyusun enzim bergetar sehinggaikatan hidrogen terputus dan enzim terdenaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim dan menyebabkan enzim terlepas dari substratnya. Halini, menyebabkan aktivitas enzim menurun, denaturasi bersifat irreversible (tidak dapat balik). 
Setiap enzim mempunyai suhu optimum, sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu optimum 37º C. Sebagian besar enzim tumbuhan mempunyai suhu optimum 25º C.
b. pH (derajat keasaman)
Enzim sangat peka terhadap perubahan derajat keasaman dan kebasan (pH) lingkungannya. Enzim dapat nonaktif bila berada dalam asam kuat atau basa kuat. Pada umumny, aenzim intrasel bekerja efektif pada kisaran pH 7,0. Jika pH dinaikkan atau diturunkan di luar pH optimumnya, maka aktivitas enzim akanmenurun dengan cepat. Tetapi, ada enzim yang memiliki pH optimum sangat asam, seperti pepsin, danagak basa, seperti amilase. Pepsin memiliki pH optimum sekitar 2 (sangat asam). Sedangkan, amilase memiliki pH optimum sekitar 7,5 (agak basa).
c. Inhibitor
Kerja enzim dapat terhalang oleh zat lain. Zat yang dapat menghambat kerja enzim disebut inhibitor,Zat penghambat atau inhibitor dapat menghambat kerjaenzim untuk sementara atau secara tetap. Inhibitor enzim dibagi menjadi dua, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.

1) Inhibitor Kompetitif
Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang bersaing dengan substratuntuk mendapatkan sisi aktif enzim. Contohnya, sianida bersaing dengan oksigenuntuk mendapatkan hemoglobin dalam rantai respirasi terakhir. Penghambat aninhibitor kompetitif bersifat sementara dan dapat diatasi dengan cara menambah konsentrasi substrat.
2) Inhibitor Nonkompetitif 
Inhibitor nonkompetitif adalah molekul penghambat enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif enzim. Sehingga, bentuk enzim berubah dan sisi aktif enzimtidak dapat berfungsi. Hal ini menyebabkan substrat tidak dapat masuk ke sisi aktif enzim. Penghambatan inhibitor nonkompetitif bersifattetap dan tidak dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat. Selain inhibitor, terdapat juga aktivator yang mempengaruhi kerja enzim. Aktivator merupakan molekul yang mempermudah enzim berikatan dengansubstratnya. Contohnya, ion klorida yang berperan dalam aktivitas amilase dalamludah.

2.3 Tujuan Adanya Enzim Dalam Tubuh
Enzim mengubah nutrisi yang kita cerna menjadi bagian-bagian vital untuk regenerasi darah, saraf, organ dan jaringan. Dari ketiga kelompok enzim, dua merupakan enzim pencernaan dan yang satu dianggap enzim metabolic. Struktur dari enzim metabolic merupakan elemen dasar nutrisi yang digunakan tubuh untuk menjalankan sebagian besar fungsi vitalnya.
Enzim metabolic bertanggung jawab pada pembentukan dan perkembangan hormon, enzim ini juga satu-satunya enzim yang membantu tubuh terjaga kondisi kesehatannya. Enzim ini juga meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan penyakit serta menjaga vitalitas tubuh seiring usia bertambah.



Dua grup enzim yang lainnya adalah enzim pencernaan. Enzim makanan memulai proses pencernaan pertama kalinya saat enzim pencerna yang murni memulai proses pemecahan nutrisi menjadi partikel yang cukup kecil untuk digunakan oleh semua jaringan dan organ dalam tubuh. Pada titik ini, enzim metabolic menjadi aktif dalam proses penyusunan nutrisi ini di dalam saraf, organ, jaringan dan darah.

2.4 Dampak Kekurangan Enzim
Kekurangan beberapa enzim khusus ini menciptakan ketidakseimbangan yang mengarah ke sakit pencernaan. Sebagai contoh, kekurangan enzim protease akan mengganggu sistem kekebalan tubuh menjadikan orang rawan terkena infeksi. Kurangnya cairan atau rasa sakit di area usus pencernaan merupakan salah satu penyebab ketidak mampuan tubuh mencerna protein.
Setiap kekurangan enzim dapat menyebabkan beragam gejala penyakit seperti keletihan otot dan asma yang mengganggu metabolisme insulin, meningkatkan kolesterol dan tekanan darah tinggi. Saat kondisi kekurangan enzim terjadi, kategori nutrisi makanan yang melibatkan enzim tersebut tidak dapat dicerna atau diserap dengan lancar. Akibatnya adalah intoleran terhadap kelompok makanan tersebut.
Intoleran terhadap makanan tertentu biasanya dikarenakan makanan tertentu tersebut tidak dicerna dengan lancar dan enzim yang bertugas mencernanya kurang pula. Akhirnya, ketidakseimbangan enzim ini akan menghasilkan gejala menuju masalah kesehatan.
Selain itu, salah satu faktor pemicu munculnya gangguan enzim adalah kecenderungan pola makan yang buruk. Seperti makan berlebihan atau dalam jumlah yang banyak, terutama makanan berlemak, makan terburu-buru. Oleh karena itu, biasakan untuk menerapkan pola makan yang sehat dan kaya nutrisi, karena persediaan enzim kita diperbaharui secara alami dengan rajin mengkonsumsi makanan bergizi.




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Enzim merupakan senyawa protein kompleks yang dihasilkan oleh sel-sel organismedan berfungsi sebagai katalisator suatu reaksi kimia, dan aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: suhu, pH, dan inhibitor.

Saran
1)      Dengan disusunnya makalah ini penulis berharap pembaca dapat mendapatkan ilmu mengenai keguaan enzim.
2)      Pengembangan makalah ini tidak  terbatas untuk kalangan mahasiswa saja tetapi juga subyek lain yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai  enzim.


DAFTAR PUSTAKA


0 komentar:

your TIME



Translate

Hot Posting

visitors

Followers