Jumat, 14 September 2012


Saat ini banyak ditawarkan berbagai macam produk suplemen makanan penambah vitamin C, mulai dari dosis terendah sampai dosis tertinggi. Yang jadi permasalahan selanjutnya adalah “Perlukah kita mengkonsumsi suplemen setiap hari?”.
      Sebuah pendapat atau pandangan mengatakan bahwa angka kebutuhan gizi (AKG) untuk Vitamin C ditetapkan sebesar 60 mg sehari. Sedangkan suplemen makanan ada yang mengandung vitamin C 100 mg hingga 500 mg. Dan konsumsi vitamin C dosis tinggi adalah pemborosan, karena vitamin C tidak dapat disimpan oleh tubuh. Kelebihan vitamin C akan dibuang melalui saluran pembuangan, bahkan konsumsi vitamin C berlebihan dapat menyebabkan diare.

      Selain pendapat diatas, ada juga pendapat lain mengenai kebutuhan vitamin C dalam tubuh. Pakar vitamin C dosis tinggi, seperti Linus Pauling menyatakan bahwa AKG yang hanya 60 mg sehari mungkin hanya bermanfaat untuk mencegah skorbut. Sementara itu, kebutuhan vitamin C setiap hari tidaklah tentu, tergantung kondisi tubuh. Jika kekebalan sedang rendah, kolesterol cenderung tinggi. Oleh sebab itulah untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan vitamin C dosis tinggi.
      Pada dasarnya, suplemen makanan hanya menjadi kebutuhan bagi orang yang pola makannya tidak teratur, nafsu makan kurang baik, malas berolahraga, baru sembuh dari sakit, dan sebagainya. Karena sesunggunya hidup sehat dapat diraih dengan menerapkan pola konsumsi yang memenuhi persyaratan gizi, baik secara kualitas maupun kuantitas (kecukupan gizi). Disamping itu juga perlu olahraga yang cukup dan teratur.

0 komentar:

your TIME



Translate

Hot Posting

visitors

Followers