Minggu, 21 Oktober 2012

Roti merupakan salah satu cemilan penunda lapar. Roti bahkan menjadi makanan favorit pengganti nasi, tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anakpun juga menggemari makanan tersebut. Tapi apakah roti itu aman dimakan? Menurut hasil temuan di lapangan (dalam reportase) sejumlah roti tawar mengandung boraks / pijer. Enam dari sepuluh sampel roti tawar mengandung boraks. Penelusuran dilakukan di sebuah pabrik roti. Fakta yang cukup mengejutkan ditemukan di lapangan. 
Roti yang diproduksi pabrik tersaebut menggunakan margarin kadaluarsa dan telur apkir (telur yang sudah retak). Padahal telur apkir mengandung bakteri salmonela yang menyebabkan diare pada anak2, lansia, atau orang dengan gangguan kekebalan tubuh. Pabrik tersebut sudah 7 tahun beroperasi. Roti kemudian dijual ke perumahan dengan harga 700 rupiah dari pabrik. Roti umumnya hanya bertahan selama 4 hari. Namun roti di pabrik tersebut tahan selama 1 minggu karena dicampur boraks, jika tidak laku roti diawetkan dengan dibuat roti kering. Selain itu roti tersebut juga menggunakan gula sakarin (pengawet) untuk menutupi rasa dari bahan-bahan pengawet. Reportase menemukan 2 merk roti yang dijual di mall dan 1 merk di supermarket menggunakan boraks. Boraks adalah zat yang tidak boleh digunakan dalam makanan karena dapat memicu kanker dan membuat anak menjadi bodoh. Supaya kita tidak tertipu, ada beberapa cara untuk membedakan roti yang baik dan roti tawar yang berbahaya.

Ciri2 roti yang aman :
Masa kadualarsa 3-4 hari
Semakin lama akan semakin keras
Berbau mentega
Berwarna kuning
Bila dipilin akan menggumpal

Ciri2 roti yang berbahaya :
Masa kadaluarsa 1-2 mggu
Tidak berbau harum butter,tetapi berbau apek
Berwarna putih
Bila dipilin rontok

sumber : MyTrueStory

0 komentar:

your TIME



Translate

Hot Posting

visitors

Followers