Selasa, 14 Agustus 2012
Di setiap perkembangan zaman, selalu melahirkan
persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terduga sebelumnya. Bersamaan dengan
hal itu, zaman menuntut agar pembangunan negara berkembang sesuai dengan
iramanya. Dalam pembangunan negara sangatlah dibutuhkan sumber daya manusia
yang sangat berkualitas untuk memperoleh pembangunan yang berkualitas pula. Di sinilah
tugas emas sebuah pendidikan, yaitu melahirkan berbagai sumber daya manusia
yang berkualitas. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah kurangnya mutu
pendidikan di Indonesia. Suatu pendidikan dipandang bermutu, diukur dari
kedudukannya untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan
nasional. Dengan kata lain, pendidikan dikatakan berhasil bila membentuk
generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian.
Untuk membentuk generasi muda yang cerdas,
berkarakter, bermoral dan berkepribadian tidaklah semudah kita membalikkan
telapak tangan. Disini kita membutuhkan suatu sistem yang mampu membentuk
generasi muda yang diinginkan.
Sesungguhnya Indonesia memiliki banyak sumber daya
manusia yang berpotensi, tetapi Indonesia belum dapat memanfaatkannya, karena
pada umumnya Indonesia memilih sumber daya manusia berdasarkan gelar. Sedangkan
untuk mendapatkan gelar tersebut tidaklah mudah, kita membutuhkan institusi
pendidikan tinggi sebagai lembaga yang dapat mengeluarkan gelar tersebut.
Semakin ternama suatu institusi pendidikan maka akan semakin besar peluang
memperoleh pekerjaan. Inilah yang menjadi kendalanya.
Banyak orang yang memiliki potensi besar tetapi
tidak sanggup untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena minimnya biaya, baik
dilihat dari perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri. Pertama, perguruan tinggi swasta dilihat
dari administrasinya jauh lebih mahal dibandingkan perguruan tinggi negeri. Terdapat
pula perguruan tinggi swasta yang lebih murah, namun tingkat pendidikannya
kurang berkualitas. Kedua, perguruan
tinggi negeri boleh dikatakan lebih murah dibandingkan pergurun tinggi swasta
dan tingkat pendidikannya pun pada umumnya lebih berkualitas. Namun,
semurah-murahnya perguruan tinggi negeri masih tergolong mahal untuk masyarakat
Indonesia khususnya bagi masyarakat golongan menengah ke bawah.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) banyak melakukan inovasi-inovasi mengenai
masalah-masalah pendidikan. Inovasi ini diwujudkan guna pencapaian cita-cita
bangsa yang tertuang dalam UUD 1945 yaitu “Mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Inovasi itu ditandai dengan semakin kuatnya kerjasama
Pemerintah Indonesia dengan institusi pendidikan baik yang dinaungi langsung
oleh pemerintah (negeri) maupun oleh swasta. Pemerintah Indonesia juga banyak
membantu pelajar berprestasi maupun yang kurang mampu melalui beasiswa-beasiswa
supaya mereka bisa melanjutkan pendidikannya. Selain itu, inovasi yang sekarang
sedang dilakukan untuk para pelajar khususnya pelajar SMA yaitu Saringan
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) buah dari kerjasama antara
pemerintah dengan institusi-institusi pendidikan tinggi guna memperoleh peserta
didik yang benar-benar berkompeten menurut sistem pendidikan Indonesia. Memang
memungkinkan untuk masyarakat golongan ini masuk melalui jalur SNMPTN, tetapi
perlu diketahui bahwa akhir-akhir ini jalur SNMPTN sudah tercampur-tangani oleh
oknum tidak bertanggung jawab. Pada akhirnya, masyarakat yang memiliki biaya lah
yang dapat lolos melalui jalur ini dan pada realisasinya belum mampu mewujudkan
kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi bangsa Indonesia khususnya bagi
masyarakat golongan menengah ke bawah.
Beruntunglah bagi anak bangsa yang sekarang sedang
menimba ilmu di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PPPPTK) Pertanian / VEDCA Cianjur. Mereka tidak harus susah payah
mengikuti SNMPTN atau pun UMB, yang mengeluarkan biaya banyak untuk dapat menimba
ilmu di lembaga ini. Banyak dari mereka yang diutus oleh pemerintah daerah
masing-masing, namun ada juga yang mandiri (tidak diutus oleh pemerintah
daerah.red) untuk menimba ilmu di
lembaga ini. Selama pendidikannya, mereka ditanggung oleh pemerintah Indonesia
melalui program Beasiswa Unggulan.
Program ini terselenggara atas kerjasama antara Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)
Pertanian / VEDCA Cianjur dengan Pemerintah Indonesia melalui Biro Kerjasama
Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (BKLN KEMENDIKBUD). Hingga
sekarang, hasil dari kerjasama itu telah menelorkan sembilan angkatan, dan tahun
2012 ini giliran angkatan sepuluh yang sedang melaksanakan pendidikannya. Selain
itu, lembaga ini juga melakukan joint program dengan perguruan tinggi –
perguruan tinggi diantaranya adalah dengan Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI Bandung), Universitas Jendral Soedirman (UNSOED), Institut Teknologi
Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Politeknik Negeri Jember yang sekarang
sedang berlangsung pada angkatan sepuluh ini, dan perguruan tinggi lainnya. Program
ini diselenggarakan untuk dapat menciptakan suatu sistem pendidikan yang dapat
mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian.Posted By : D Amalia Kusuma Dewi
Label:
education,
karya tulis,
Posted: Rhizopus Oryzae
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
your TIME
Translate
Hot Posting
click it!
- Analisis Pangan (1)
- Cerpen (6)
- curhatan (8)
- Dasar - dasar Biokimia (1)
- education (69)
- karya tulis (13)
- Kewarganegaraan (2)
- kumpul-kumpul (6)
- Laporan Praktikum (2)
- Materi UTS semester 3 (2)
- Mikrobiologi Pangan (3)
- Pengentar Bioteknologi (1)
- Pengetahuan Bahan Pangan (3)
- photos (14)
- Posted : Asam Benzoat (4)
- posted : Methanil Yellow (12)
- Posted : Metil Pentana (11)
- Posted : Metilen Blue (5)
- Posted : Propana Etil (10)
- Posted: Rhizopus Oryzae (48)
- Religion (2)
- seputar tentang TPG (53)
- Teknologi Pasca Panen Hewani (3)
- Teknologi Pasca Panen Nabati (2)
- Teknologi Pengolahan Pangan (7)
- Tugas (13)
0 komentar:
Posting Komentar