Selasa, 14 Agustus 2012
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbilalamin, Penulis ucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Alloh SWT karena atas karunia dan kehendak Nya-lah penulis dapat menyelesaikan laporan Biokimia yang berjudul “Pengaruh Suhu Tinggi dan Rendah pada Enzim”, sholawat beserta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Laporan biokimia ini dibuat berdasarkan hasil pengamatan penulis dan rekan-rekan mengenai pengaruh tinggi rendahnya suhu terhadap aktivitas enzim, penulis berharap laporan ini dapat menjelaskan secara umum pengaruh suhu terhadap aktivvitas enzim.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya usaha dan dorongan dari pihak-pihak terkait penulis tidak akan berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada bapak Wawan Buntaran, Sp. yang telah membimbing kami selama melaksanakan praktek, selain itu penulis berterimakasih kepada seluruh rekan-rekan penulis yang telah ikut serta membantu baik moril maupun materil dalam menyusun makalah ini yang tentunya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis mengetahui bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis menghrapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulis agar dapat menyempurnakan makalah ini nantinya.
Akhirnya penulis berharap dengan disusunnya laporan ini pembaca dapat mengetahui secara umum pengaruh suhu terhadap aktivitass enzim.
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1. Pengertian Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tapi tidak ikut bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.
3. Penyusun Enzim
Ternyata, enzim juga memiliki sifat-sifat unik. Salah satu sifat khasnya adalah hanya mau mempengaruhi zat tertentu yang disebut substrat. Dalam suatu reaksi kimia, selain enzim yang ikut mempengaruhi reaksi, ada molekul yang ikut bereaksi, disebut substrat. Sementara hasil reaksi molekul dalam suatu reaksi kimia, disebut sebagai produk.
v Enzim terdiri dari 2 penyusunnya, yaitu sebagai berikut:
a. Apoenzim merupakan bagian enzim yang tersusun dari protein dan memiliki sifat thermolabil (peka terhadap suhu panas).
b. Gugus prostetik atau disebut juga kofaktor merupakan bagian yang tidak memiliki sifat protein dan tersusun atas koenzim (ion-ion logam atau molekul organik). Berbeda dengan apoenzim, koenzim lebih tahan terhadap suhu dan tidak mudah rusak. Contoh koenzim yang terkenal adalah NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukletotida), dan sitokrom yang membantu proses respirasi sel.
4. Sifat-Sifat Enzim
Keberadaan enzim dalam tubuh makhluk hidup amat penting karena memegang peranan sebagai biokatalisator yang mengendalikan berbagai reaksi, seperti respirasi (pernapasan), pertumbuhan dan perkembangan, fotosintesis, kontraksi otot, fiksasi, pencernaan, dan nitrogen.
v Berikut ini adalah sifat-sifat enzim yang penting diketahui.
a. Biokatalisator, yaitu mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi.
b. Enzim merupakan senyawa protein yang memiliki sifat protein.
c. Mudah rusak akibat suhu panas (rusak jika dipanasi dengan suhu lebih dari 60 derajat celcius) karena protein penyusun enzim memiliki sifat thermolabil (peka terhadap suhu panas).
d. Dalam suatu rekasi kimia, enzim yang diperlukan sangat sedikit, tetapi pengaruhnya terhadap kecepatan reaksi sangat besar (cepat) dan dapat digunakan berulang-ulang.
e. Dapat bekerja di dalam dan di luar sel. Contoh enzim yang bekerja di luar sel adalah amilase dan maltase.
f. Dalam sebuah reaksi kimia, umumnya, enzim bekerja searah meskipun beberapa di antaranya mampu bekerja dalam dua arah. Contoh reaksi searah adalah lipase yang membantu pembentukan lemak.
g. Umumnya, enzim mampu bekerja dengan bantuan bahan nonprotein yang disebut kofaktor.
h. Bekerja di bagian yang spesifik.
II. TUJUAN :
1. Mahasiswa mampu mengetahui hal-hal yang memepengaruhi kerja enzim
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh suhu pada kerja enzim
3. Mahasiswa mampu
A. METODOLOGI PRAKTEK
1. Alat dan Bahan
|
Ø Tisu
Ø Korek Api
Ø Spirtus
Ø Rak tabung
Ø Tabung reaksi
Ø Beaker glass
Ø Pipet ukur
Ø Ball Pipet
Ø Penjepit kayu
2. Prosedur Kerja
a. Alat dan Bahan disiapkan
b. Disiapkan 8 tabung reaksi dan ditandai dengan huruf (A-H),
a. Tabung A-E diisi dengan ekstrak hati sebanyak 2 ml
b. Tabung F diisi dengan 4 ml ekstrak hati
c. Tabung G diisi dengan 2 ml ekstrak hati
d. Tabung H diisi 2 ml ekstrak jantung
c. Disiapkan 8 tabung reaksi dan ditandai dengan huruf (A1-H1)
a. Tabung A1-F1 diisi dengan 2 ml H2O2
b. Tabung G1 diisi dengan 4 ml H2O2
c. Tabung H1 diisi dengan 2 ml H2O2
d. Diberikan perlakuan pada masing-masing tabung seperti :
a. Tabung A dibiarkan tetap
b. TAbung B dipanaskan selama 2 menit
c. Tabung C didinginkan selama 2 menit
d. Tabung D ditambah dengan 2 ml NaOH
e. Tabung E ditambah dengan 2ml HCl
f. Tabung F,G, dan H dibiarkan tetap
e. Masing-masing isi tabung A1-H1 dimasukkan kedalam tabung A-H
f. Dilakukan pengecekan ada tidaknya O2 dengan mendekatkan bara api
g. Diamati reaksi yang terjadi (ada O2 atau tidak, buih, dan lain lain) dan diacatat hasil pengamatannya.
B. Hasil Pengamatan
5. Perlakuan Pertama
Tabung
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
A : 2 ml Ekstrak hati
|
Tetap
|
Tetap (Warna merah hati)
|
B : 2 ml Ekstrak hati
|
Dipanaskan 2 menit
|
Menggumpal
|
C : 2 ml Ekstrak hati
|
Didinginkan 2 menit
|
Bagian bawah memadat
|
D : 2 ml Ekstrak hati
|
+ 2 ml NaOH
|
Warna merah bata, NaOH dibawah
|
E : 2 ml Ekstrak hati
|
+ 2 ml HCl
|
Menggumpal dan HCl diatas
|
F : 4 ml Ekstrak hati
|
Tetap
|
Tetap
|
G : 2 ml Ekstrak hati
|
Tetap
|
Tetap
|
H : 2 ml Ekstrak Jantung
|
Tetap
|
Tetap
|
6. Perlakuan Kedua
Tabung
|
Penambahan H2O2
|
Hasil Pengamatan
|
Didekatkan Bara Api
|
A : 2 ml Ekstrak hati
|
Ditambah 2 ml
|
Berbuih Banyak, hati menggumpal dan warna agak pudar
|
Nyala api tambah terang
|
B : 2 ml Ekstrak hati
|
Ditambah 2 ml
|
Tidak berbuih dan warna pucat
|
Nyala api menjadi padam
|
C : 2 ml Ekstrak hati
|
Ditambah 2 ml
|
Buih lebih banyak dari tabung A, menggumpal warnanya lebih cerah
|
Nyala api semakin terang
|
D : 2 ml Ekstrak hati
|
Ditambah 2 ml
|
Berbuih sedikit, warna menjadi kekuningan
|
Nyala api sedikit terang
|
E : 2 ml Ekstrak hati
|
Ditambah 2 ml
|
Tidak berbuih dan warna menjadi coklat krem
|
Nyala api menjadi padam
|
F : 4 ml Ekstrak hati
|
Ditambah 2 ml
|
Buih sangat banyak, hati menggumpal dan warnanya agak muda
|
Nyala api tambah terang
|
G : 2 ml Ekstrak hati
|
Ditambah 4 ml
|
Buih paling banyak, menggumpal warnanya agak merah muda
|
Nyala api semakin terang
|
H : 2 ml Ekstrak Jantung
|
Ditambah 2 ml
|
Buihnya sedikit dan kecil-kecil
|
Nyala api sedikit bertambvah terang
|
Hasil Diskusi
1. Berdasarkan percobaan diatas terdapat buih yang paling banyak adalah pada huruf (G), karena penambahan H2O2 sangat banyak (4 ml).
2. Untuk membuktikan bahwa adanya oksigen adalah dengan cara ketika dibakar, nyala api tersebut akan semakin terang bila buihnya semakin banyak karena danya oksigen tersebut.
3. Pengaruh kerja enzim pada suhu tinggi dan rendah yaitu dengan cara kerja enzim yang ketika suhunya naik akan mengakibatkatkan enzim tersebut tidak akhif dan aktifitasnya menurun.
4. Dari percobaan ini kita dapat mengetahui bahwa kerja enzim dapat dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi, dan keasaman.
C. Kesimpulan
Dari praktik pengaruh suhu pada kerja enzim dapat disimpulkan bahwa aktivitas enzim akan terhambat atau bahkan mati bila panaskan pada suhu tinggi dan juga suasana yang sangat asam. Sedangkan bila didinginkan pada suhu rendah, maka enzim masih tetap bisa bekerja.
Download :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
your TIME
Translate
Hot Posting
click it!
- Analisis Pangan (1)
- Cerpen (6)
- curhatan (8)
- Dasar - dasar Biokimia (1)
- education (69)
- karya tulis (13)
- Kewarganegaraan (2)
- kumpul-kumpul (6)
- Laporan Praktikum (2)
- Materi UTS semester 3 (2)
- Mikrobiologi Pangan (3)
- Pengentar Bioteknologi (1)
- Pengetahuan Bahan Pangan (3)
- photos (14)
- Posted : Asam Benzoat (4)
- posted : Methanil Yellow (12)
- Posted : Metil Pentana (11)
- Posted : Metilen Blue (5)
- Posted : Propana Etil (10)
- Posted: Rhizopus Oryzae (48)
- Religion (2)
- seputar tentang TPG (53)
- Teknologi Pasca Panen Hewani (3)
- Teknologi Pasca Panen Nabati (2)
- Teknologi Pengolahan Pangan (7)
- Tugas (13)
0 komentar:
Posting Komentar